
Wanita Hamil Dibunuh Pacarnya di Cengkareng Diketahui Tertutup, Tetangga: Lihat Dulu Sebelum Pergi
Suara.com – Seorang perempuan berinisial PAG (26 tahun), tewas di tangan kekasihnya, HA (30 tahun). PAG yang masih hamil dibunuh dengan cara dicekik lehernya.
Kejadian ini terjadi di sebuah apartemen sewaan di Jalan Cemara IV, RT 4/8, Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat.
Jenazah PAG ditemukan polisi dalam keadaan sudah membusuk. Diduga korban sudah meninggal 5-6 hari yang lalu.
Pantauan Suara.com di tempat, rumah kontrakan yang ditempati PAG dan HA, ada puluhan rumah kontrakan berjejer berhadap-hadapan. Di atas masih ada gedung sewaan.
Baca juga: Wanita Hamil Tragis Ditemukan Meninggal di Sewa Cengkareng, Dibunuh Pacar
Hanya ada satu pagar besar di kamar kontrakan yang letaknya paling pinggir. Dengan demikian, rumah tersebut mirip dengan kompleks perumahan yang sangat sederhana.
Seperti diketahui, PAG dan HA menempati lantai dasar rumah kontrakan tersebut. Ruangan yang mereka tempati selalu ditutup oleh polisi yang menandakan tidak ada yang boleh lewat.
Di depan pintu kontrakan yang sudah pudar dan dicat, terlihat ampas kopi tergeletak di atas piring. Ada dua piring bubuk kopi yang diletakkan di sisi pintu kontrakan.
Salah satu tetangga di sekitar rumah Endah mengatakan, PAG dan HA dikenal sebagai orang yang dirahasiakan. Meski mereka penghuni baru di sana, mereka tidak saling menyapa.
“Kalau lewat, turun. No nego,” kata Endah kepada Suara.com di lokasi kejadian, Kamis (13/7/2023).
Baca Juga: Jahat! Lelaki Cengkareng membunuh pacarnya yang sedang hamil, jasadnya dibaringkan di bawah dapur dan ditimbun sampah
PAG, lanjut Endah, tidak pernah keluar rumah. Endah sendiri mengaku baru sekali bertemu dengannya. Namun saat itu wajah PAG tidak terlihat karena menggunakan masker.
“Kalau laki-laki itu sering lihat, tapi ya begitulah. Kadang kalau saya keluar beli makan, kalau ketemu saya hanya melihat ke bawah,” kata Endah.
Endah mengaku curiga dengan perilaku tetangga barunya itu karena sangat tertutup. Kalaupun setelah keluar rumah, sandal yang dipakai sudah termasuk sewa.
“Aneh, saya curiga. Kalau keluar rumah lihat-lihat dulu. Kalau hilang dari luar, sandalnya juga masuk. Aneh,” kata Endah. .
Bau busuk
Sejak Senin (10/7), Endah dan tetangga lainnya mencium bau tak sedap. Dia mencium bau tak sedap yang menyerupai tikus mati.
Bau busuk semakin memburuk saat angin bertiup. Bahkan baunya tercium saat berada di dalam rumah.
“Menurut saya bau bangkai tikus itu enak. Saya juga mencarinya,” katanya.
Namun, pada Rabu, warga yang sudah tidak tahan lagi dengan bau busuk itu melaporkannya ke pengurus RT.
Laporan tersebut kemudian diteruskan oleh pengurus RT ke pihak kepolisian untuk dimintai bantuan.
Setelah itu pintu kontrakan dibuka menggunakan kunci cadangan. Setelah dibuka, baunya semakin kuat.
Saat kami cek ke dalam, kami melihat jenazah PAG tergeletak di bawah meja tungku cor semen.
Setelah itu, jenazah PAG dibawa petugas ke RS Polri Kramat Jati untuk diautopsi.