
Wakilnya bilang pemilu terbuka, juru bicara partai Garuda menyinggung para penyebar kebohongan: tidak mau minta maaf?
Juru Bicara Partai Garuda Teddy Gusnaidi buka suara soal kepastian pemilu terbuka tetap digelar berkat putusan Mahkamah Konstitusi (MK).
Dia merujuk pada tudingan yang mengemuka beberapa waktu lalu dan menyebut akan berubah menjadi pemilu dengan sistem proporsional tertutup. Hal ini menimbulkan kegemparan di Indonesia.
Hal ini pada akhirnya tidak dibuktikan dengan hasil kajian yang dilakukan oleh lembaga hukum tertinggi. Teddy mengatakan, itu bukan akibat tekanan akibat kontroversi MK.
“Terkait putusan MK tentang proporsionalitas terbuka, bukan karena tekanan para pihak, tapi hanya interpretasi hakim MK,” cuitnya di akun Twitter staf @TeddGus, dikutip Suara Liberté, Jumat 16/ 6/2023).
Baca Juga: Gaya kampanye Anies dinilai berbeda pasca penangkapan pengurus NasDem Chusnul Chotimah: Demokrat dan PKS tak punya dana?
Teddy mengaku belum mendengar permintaan maaf dari pihak yang menyebarkan isu bahwa MK akan memutuskan imbangan tertutup.
Meski menurutnya menimbulkan kerugian berupa opini publik yang sesat bagi lembaga bahkan sosok Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Makanya yang memfitnah MK malah memfitnah Pak Jokowi bahwa putusan MK akan ditutup secara proporsional, minta maaf tidak?” dia berkata.
Sebelumnya, Denny Indrayana sempat mengisyaratkan mendengar bahwa pemilihan akan kembali ditutup untuk perwakilan proporsional melalui keputusan Mahkamah Konstitusi. Dengan cepat menyebar dan menjadi perbincangan di Indonesia.
Namun, hal itu pada akhirnya tidak terbukti dengan keputusan bahwa pemilu tetap akan digelar secara terbuka.
Baca Juga: Halalisasi Zina dan Penyimpangan yang Memalukan, Forum Indramayu Gugat Pesantren Al Zaytun Ditutup