Tanpa ampun! KPK akan memecat seluruh pegawai yang diduga terlibat pungli di Rutan

Suara Sumatera – Komisi Pemberantasan Korupsi akan mengeluarkan seluruh pegawai yang diduga terlibat tindak Pungli dari Rutan KPK.

Hal itu disampaikan Sekretaris Jenderal (Sekjen) KPK Cahya Harefa di gedung KPK merah putih, Jakarta Selatan, dilansir Antara, Kamis (22/6/2023).

“Kami akan memberikan pembebasan sementara dari tugas resmi bagi pihak-pihak yang diyakini terlibat,” katanya.

Tujuan pemberhentian pegawai tersebut adalah untuk memudahkan pemeriksaan dan tidak mengganggu kegiatan rutan jika dipanggil untuk pemeriksaan.

Baca Juga: Erick Thohir Cari Suporter yang Cat Wajah di Tubuhnya: Mohon Info!

“Agar para pihak dapat fokus pada penerapan kode etik, disiplin pegawai dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, baik di tingkat dewan pengawas, pemeriksaan maupun ke arah penyidikan”, tegasnya.

Namun, Cahya tidak menjelaskan berapa orang yang terlibat pemerasan atau berapa orang yang diperiksa.

Sebelumnya, Dewan Pengawas KPK (Dewas) meminta pimpinan lembaga antikorupsi menindaklanjuti temuan pungli di Rutan KPK sebesar Rp 4 miliar selama periode Desember 2021-Maret 2022.

“Dewan Pengawas meminta pimpinan KPK mengusutnya karena ini sudah kejahatan,” kata Ketua Dewan KPK Tumpak Hatorangan Panggabean.

Sementara itu, anggota Dewan KPK Albertina Ho mengungkapkan pungutan liar itu dibayarkan kepada narapidana di Rutan KPK. Sejumlah bentuk pengambilan ilegal berkisar dari setoran tunai hingga transaksi yang melibatkan rekening pihak ketiga.

Baca juga: Ultah Ibu Mertua ke-62, Bobby Doakan Jokowi Sehat dan Sukses Sampai Habis Masa Jabatan

“Biaya dibebankan sebagai setoran tunai, semua menggunakan rekening pihak ketiga dll. Kami tidak dapat secara transparan menyampaikan ini di sini karena ada unsur pidana di dalamnya,” kata Albertina.

Dewan Pengawas KPK sangat ingin membersihkan panitia pemberantasan korupsi yang membabi buta. Siapa pun, kata Albertina, akan dihukum, termasuk pemindahan secara ilegal di Rutan KPK.