
Tafsir mimpi SBY disebut duo kode Ganjar-AHY, itu evaluasi Demokrat
Impian Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) belakangan ini menjadi sorotan publik. Bukan tanpa alasan, menurut cerita yang dibagikan SBY di Twitter, para presiden yang menjabat sebelumnya berkumpul di gerbong kereta.
Tak sedikit yang mengartikan ini sebagai kode duet Ganjar Pranowo dan Agus Harimurti Yudhoyono.
Hal itu juga ditanggapi Ketua Dewan Kehormatan DPP Demokrat Hinca Pandjaitan. Menurutnya, terlalu berlebihan jika tokoh-tokoh politik ini bersinggungan di Pemilu 2024 mendatang.
“Saya rasa itu terlalu berlebihan. Memang dinamika politik saat ini masih sangat dinamis,” ujar Hinca, Rabu (21/6/2023).
Baca Juga: Menanggapi Impian SBY, Jokowi: Itu Impian Kita Semua
Dia tidak memungkiri bahwa penentuan calon presiden dan wakil presiden tidak akan mudah. Dia bahkan menggambar analogi kencan di mana dua pasangan saling menggoda.
“Tapi bukan berarti mereka yang digoda menanggapi godaan itu. Karena menarik dengan caranya masing-masing, yang milenial melakukannya, yang senior melakukannya. Boleh saja,” ujarnya.
Menyusul massa yang berspekulasi dan menafsirkan mimpi SBY, Hinca mengatakan SBY ingin menyampaikan pesan moral dari apa yang dialaminya saat itu.
Adapun impian para kepala negara yang senasib, bagi Hinca, ada harapan agar tokoh-tokoh yang pernah menjadi presiden bisa bersatu.
“Nggak apa-apa Pak Jokowi ketemu SBY, tamat ya? Yang lebih muda ketemu yang lebih tua. Lalu keduanya ketemu Bu Mega, yang lebih tua lagi,” ucapnya.
Baca juga: Perbedaan Sikap Jokowi dan SBY Saat Timnas Indonesia Dijamu Tim Besar Seperti Argentina dan Belanda
Hinca mengatakan mimpi SBY tidak terlalu dimaknai dalam membangun momentum politik menuju pemilu 2024.
“Saya juga minta kepada teman-teman untuk tidak menafsirkan yang lain. Tafsirkan ini sebagai negarawan dari Pak SBY yang menyampaikan pesan kepada Pak Jokowi. Lalu Pak Jokowi kepada Bu Mega. Saya kira kalau orang-orang menyaksikan mereka bertiga, ada akan menjadi pesan yang luar biasa bagi generasi muda di Indonesia, bagaimana seorang pemimpin setelah menjadi rakyat tetap menjadi orang yang dicintai rakyatnya,” ujarnya. .