haha69
haha69
haha69
haha69
haha69
haha69
haha69
Profil dan latar belakang Desmond Mahesa, almarhum anggota DPR dari Fraksi Gerindra

Profil dan latar belakang Desmond Mahesa, almarhum anggota DPR dari Fraksi Gerindra

Read Time:2 Minute, 22 Second

Suara.com – Anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra, Desmond Mahesa meninggal dunia pada Sabtu (24/6/2023) hari ini, setelah sebelumnya dirawat di RS Mayapada yang berada di kawasan Fatmawati, Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Kabar meninggalnya Desmond dibenarkan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman. Habiburokhman mengungkapkan Desmond pada Jumat sore (23/6/2023) mengeluhkan sesak napas dan akhirnya dibawa ke Rumah Sakit Mayapada.

Kemudian, pada pukul 20.00 WIB, kondisinya sudah membaik. Namun, menjelang fajar keesokan harinya, dia sudah meninggal. Kabar ini membuat informasi tentang profil hidup dan karirnya sama-sama dicari.

Profil dan karir Desmond Mahesa

Baca juga: CEK FAKTA: Fadli Zon akhirnya resmi dipecat dari DPR RI

Pemilik nama lengkap Desmond Junaidi Mahesa, lahir di Banjarmasin pada tanggal 12 Desember 1965. Beliau lulus dengan gelar Sarjana Hukum dari Universitas Lambung Magkurat, Banjarmasin pada tahun 1994.

Setelah itu, ia melanjutkan pendidikan LLM dari Sekolah Tinggi Hukum IBLAM, Jakarta Pusat dan berhasil menyelesaikannya pada tahun 2005.

Sebelum terjun ke dunia politik, Desmond sempat berkarir di beberapa tempat, seperti Treads Associate Law Office, Nusantara Energy, selain menjadi konsultan Proyek Lingkungan Kerjasama Indonesia-Jerman (GT-ZET).

Tak hanya itu, ia kerap aktif di sejumlah organisasi sosial dan lembaga bantuan hukum (LBH). Desmond kemudian mendirikan Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) pada 1994.

Kemudian, pada tahun berikutnya, ia terpilih menjadi Presidium Nasional WALHI. Ia juga sempat bergabung dengan LBH Nusantara Jakarta sebagai anggota hingga menjadi pengurus YLBH Nusantara Bandung pada tahun 1996 dan pengurus YLBH Nusantara pada tahun 1997.

Baca Juga: Tanggapan Gerindra Usai Prabowo dan Erick Thohir Bermesraan di GBK, Capres dan Cawapres Ideal?

Belum lagi, ia juga sering menjadi presiden YLBH Banjarmasin pada 1997/1998. Saat itu, menurut situs resmi Partai Gerindra, Desmond menjadi salah satu korban penculikan aktivis prodemokrasi.

Sementara itu, pada masa Orde Baru yang dipimpin Presiden Soeharto, Desmond sebagai mahasiswa ikut melakukan aksi unjuk rasa untuk menegakkan keadilan.

Karier politik Desmond dimulai saat ia bergabung dengan partai Gerindra dan menjadi anggota DPR RI pada pemilihan parlemen tahun 2009. Ia meraih satu kursi dewan setelah meraih 13.439 suara di daerah pemilihan (dapil) Kalimantan Timur.

Pada periode berikutnya, yakni 2014-2019, ia kembali menjadi anggota DPR dapil Banten II. Saat itu, ia memperoleh 61.275 suara. Berkali-kali, dari daerah pemilihan yang sama dengan 103.837 suara, Desmond kembali menduduki kursi anggota DPRD periode 2019-2024.

Pada 2023, Desmond bahkan dipercaya menduduki jabatan Wakil Presiden Komisi III DPR RI. Selama di Gerindra, posisinya sebagai wakil ketua dewan direksi partai.

Desmond sendiri diketahui telah menerbitkan sebuah buku. Menurut situs Partai Gerindra, karyanya antara lain President Offside We Silence or Impeach (2012) dan DPR Offside Autocriticism DPR RI (2013).

Kemudian ada juga buku Fungsi Teks DPR RI, Sejarah dan Kritik (2019), Tinjauan Komisi III DPR RI: Evaluasi Penegakan Hukum di Indonesia 2014-2019 (2019), dan Prahara Demokrasi di Tengah Pandemi (2020).

Kontributor: Xandra Junia Indriasti

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Lihat harga tiket Fan Meeting Ohm Pawat dan Tay Tawan di Jakarta Previous post Lihat harga tiket Fan Meeting Ohm Pawat dan Tay Tawan di Jakarta
Mau bisnis online tapi masih bingung, berikut 8 cara memulai jualan online untuk pemula Next post Mau bisnis online tapi masih bingung, berikut 8 cara memulai jualan online untuk pemula