haha69
haha69
haha69
haha69
haha69
haha69
Meningkatkan kualitas sistem pengumpulan sampah dan membuatnya menarik bagi investor

Meningkatkan kualitas sistem pengumpulan sampah dan membuatnya menarik bagi investor

Read Time:2 Minute, 19 Second

Suara.com – Di seluruh dunia, lebih dari 2 miliar orang tidak memiliki akses ke sistem pengelolaan sampah yang efektif. Dengan produksi sampah global yang diperkirakan akan mencapai lebih dari satu miliar ton pada tahun 2050, kesenjangan pendanaan ini menjadi ancaman serius bagi kesehatan manusia dan planet.

Di Indonesia saja, sekitar 55% atau lebih dari 120 juta penduduk Indonesia tidak memiliki akses terhadap sistem pengelolaan sampah, sehingga 40 juta ton sampah berakhir di lingkungan setiap tahunnya.

Kurangnya investasi di sektor ini menyebabkan pengelolaan limbah yang tidak efisien, yang berkontribusi terhadap peningkatan emisi gas rumah kaca (GRK) dan menempatkan Indonesia sebagai penghasil emisi terbesar ketiga di sektor limbah global.

Systemiq baru saja menerbitkan publikasi baru tentang bagaimana bauran pembiayaannya dapat membantu meningkatkan infrastruktur pengumpulan dan pemilahan sampah secara sirkular agar lebih menarik bagi investor dan membantu memobilisasi pembiayaan yang diperlukan untuk mengembangkan sistem pengelolaan sampah yang berkelanjutan.

Buku putih ini ditulis bersama dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, dan didanai oleh Kemitraan untuk Pertumbuhan Hijau dan Tujuan Global 2030 (P4G).

Laporan berjudul “Mobilizing the Funding Mix for Circular Waste Collection and Sorting Infrastructure” menyajikan proposal untuk meningkatkan kualitas sistem pengumpulan sampah, yang mengarah ke sejumlah perbaikan yang diperlukan untuk mengubah sistem menjadi lebih baik.

Saat ini, pemerintah Indonesia memprioritaskan solusi keuangan berkelanjutan yang inovatif untuk mempercepat pembangunan berkelanjutan nasional dan menjadi pelopor pembangunan rendah karbon secara global.

Secara teknis, bauran pendanaan telah menjadi landasan program kepemimpinan keuangan berkelanjutan Indonesia, menggunakan modal pembiayaan pembangunan publik dan/atau filantropis untuk mendorong tambahan pendanaan komersial dari pihak swasta eksternal untuk investasi terkait tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).

Laporan dan temuan kajian ini dirangkum dari pengalaman Systemiq di sejumlah daerah di Indonesia, antara lain melalui program STOP, yang bekerja sama dengan pemerintah Indonesia dan pemangku kepentingan lainnya untuk membangun sistem pengelolaan sampah yang komprehensif dan berkelanjutan secara ekonomi mengikuti prinsip-prinsip ekonomi sirkular. .

Andre Kuncoroyekti, direktur tata kelola Systemiq, mengatakan saat ini pengelola sampah dan pemerintah menghadapi sejumlah hambatan dalam mengakses investasi yang diperlukan untuk mendorong transformasi tersebut.

“Skema blended finance yang disajikan dalam laporan ini menggabungkan serangkaian solusi komprehensif dan praktis untuk mengatasi tantangan tersebut. Selain itu, laporan ini merekomendasikan langkah-langkah strategis bagi para pemain kunci dalam pengelolaan sampah dan pembiayaan infrastruktur, serta menguraikan perubahan sistemik yang diperlukan untuk membuka akses hingga investasi di luar hibah,” jelasnya dalam keterangan tertulis.

Rofi Alhanif, Asisten Deputi Bidang Pengelolaan Sampah dan Sampah, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, juga mengatakan saat ini Indonesia sedang dalam kondisi yang baik untuk melakukan transformasi pengelolaan sampah di seluruh wilayahnya.

“Hal ini ditandai dengan meningkatnya dukungan dan antusiasme dari berbagai pihak, termasuk Development Finance Institution (DFI) yang terus mencari upaya co-financing yang ‘investment-worthy’ untuk mendukung transisi global menuju ekonomi sirkular pemerintah juga menunjukkan pertumbuhan yang kuat. semangat melawan ‘darurat sampah’,” pungkasnya.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Finnet Indonesia, anak perusahaan Telkom, meluncurkan Finpay Link Previous post Finnet Indonesia, anak perusahaan Telkom, meluncurkan Finpay Link
Farhat Abbas akan laporkan kasus Syahnaz dan Rendy Kjaernett ke polisi: sanksi sosial harus diajukan Next post Farhat Abbas akan laporkan kasus Syahnaz dan Rendy Kjaernett ke polisi: sanksi sosial harus diajukan