
Liga Malaysia ternoda, jurnalis dipukuli pendukung JDT saat wawancara
Kekerasan sepakbola kembali terjadi di Malaysia, kali ini korbannya adalah seorang jurnalis yang bekerja di Stadion Sultan Ibrahim, Johor. Wartawan Harimau Malaya Aur dan juru kameranya diserang sekelompok pendukung berjaket hitam.
Dalam pengakuannya, Aur menceritakan kronologi kejadian yang membuatnya dipukuli habis-habisan oleh suporter yang diyakini sebagai suporter Johor Darul Ta’zim (JDT), setelah semifinal Piala FA antara tim lokal dan Selangor FC.
“Seperti biasa, saya dan rekan-rekan akan melakukan wawancara dengan para fans setelah pertandingan untuk mengetahui reaksi mereka dan setelah menyelesaikan tugas, juru kamera dan saya akan menuju ke ruang media,” katanya dikutip dari Harimau Malaya.
Dalam perjalanannya menuju ruang media, ia melewati rombongan suporter berjaket hitam yang baru saja keluar dari stadion. Saat ini, Aur dikutuk dan dikutuk dengan berbagai kata kasar. Meski begitu, Aur mengaku tetap tak peduli dengan hinaan tersebut.
Baca Juga: Tap Pemain Imigran Tanggapi Kritikan Netizen, Fans Malaysia Tuntut Saddil Pindahkan Warganet, Netizen Indonesia: Ambil Bang, Tukar Ayam Goreng
Namun, saat Aur mencoba tersenyum ke arah kerumunan suporter, ia malah disambut dengan kata-kata menantang dari mereka yang bernada menantang.
“Mereka mulai mengangkat suara mereka mengatakan, ‘Mengapa kamu tersenyum, ingat kami menyukaimu di sini, kamu harus mengarang cerita’.”
Tak lama kemudian tubuhnya didorong dan wartawan Harimau Melayu itu dihadiahi pukulan dan tendangan berulang kali. Bahkan kemudian, dia mencoba mengklarifikasi.
Aur mengungkapkan, alasan massa berjaket hitam mengeroyok dirinya karena video wawancara dengan Brigata 1936 tentang insiden pemukulan suporter futsal Selangor oleh suporter berjaket hitam yang terjadi belakangan ini.
Saat kejadian, kata dia, salah satu suporter yang mengaku bertanggung jawab atas pemukulan terhadap suporter futsal menyebut pernyataan korban dalam video itu bohong.
Baca Juga: Timnas Indonesia Tertawakan Media Malaysia, Karma Tertawakan Negara Tetangga di FIFA Day?
“Saya sempat berbicara dengan para penggemar meminta kerjasama mereka dalam menginginkan dan memberikan penjelasan atas kejadian tersebut tetapi dia menolak. Situasi semakin tegang dan saya terus dipukuli.”
Lebih lanjut dia menjelaskan, peristiwa itu terjadi di depan markas BOS alias Boys of Straits, pendukung JDT.
Setelah kejadian itu, Aur melaporkannya ke polisi untuk diselidiki.
Apalagi, ia mengaku kesal dengan apa yang menimpa dirinya. Apalagi aksi suporter tersebut berlebihan dan bisa mencoreng nama klub sebagai salah satu tim elite Asia Tenggara.
Karena segelintir orang ini bisa mempengaruhi citra JDT sebagai klub terbaik di Malaysia dan juga bisa mempengaruhi citra Tunku Mahkota Johor (TMJ) yang merupakan sosok pekerja keras membawa klub meraih berbagai kesuksesan.”
Ia pun berharap Malaysian Football League (MFL) dan Malaysian Football Association (FAM) bisa mengambil tindakan serius menyusul kejadian ini.