
Ibu Pati Tewas Memeluk Ketiga Anaknya, Suami Diduga Dianiaya, Ada Luka Memar Berdarah di Otak Korban
Baru-baru ini, warga Dukuh Ngipik, Kabupaten Pati, Jawa Tengah dihebohkan dengan penemuan jenazah seorang ibu yang sedang memeluk bayinya yang berusia satu bulan.
Perempuan bernama Budiati ini ditemukan tewas di rumah kontrakannya sendiri. Hal itu awalnya diketahui pengurus RT setempat melalui kabar dari suami Budiati, Mashuri.
Diketahui, saat itu Mashuri baru saja pulang setelah 2 hari bekerja di Kabupaten Rembang. Mashruri pulang ke rumah karena tidak ada kabar dari istrinya.
Saat Mashuri pulang, dia langsung melihat kondisi istrinya yang sudah tidak bernyawa dengan luka memar. Menurut ketua RT, Wahyu, suami korban, langsung meminta bantuan warga sekitar.
Baca juga: Ada Messi, Ini Profil 3 Bintang Argentina yang Tak Bermain di Indonesia
Budiati meninggal sambil memeluk ketiga anaknya, anak bungsunya yang baru berusia satu bulan di pelukan ibunya dan anak lainnya yang berusia empat dan dua tahun memeluk tubuh ibunya.
Ketiga anak itu ditemukan dalam kondisi lemas akibat dehidrasi.
“Sesampainya di sana kondisinya sudah meninggal dalam keadaan menggendong bayinya. Saya bawa bayi saya ke rumah sakit karena mengalami dehidrasi,” ujarnya.
Sementara itu, polisi mengungkap Budiati tewas akibat penganiayaan yang dilakukan suaminya, Mashuri.
“Otopsi dilakukan pada Kamis (15/6/2023) dan Dokkes Polda Jateng, berlangsung hingga hari ini,” kata Kasat Reskrim Polres Pati Kompol Onkoseno Gdiarso Sukahar, mengutip Rumpita dari detiknews, Sabtu (17/6/2020). 2023).
Baca juga: Pertarungan Besar Shin Tae-yong Melawan Lionel Scaloni Jelang Laga Indonesia Lawan Argentina
Luka memar di kepala korban diduga terjadi akibat pendarahan otak yang menyebabkan kematian Budiati secara perlahan. Ditambah lagi dengan kondisi sang ibu yang baru saja melahirkan dan kondisinya tidak fit.
“Hasil otopsi menunjukkan adanya luka memar di kepala yang kemudian menyebabkan kematian korban, meski hal itu tidak serta merta terjadi karena korban dalam keadaan tertekan, tidak dalam kondisi yang baik,” jelas Onkoseno.
“Karena setelah melahirkan ditambah atau dipicu oleh memar di kepala sehingga menyebabkan kematian. Kematian diperkirakan antara hari Senin atau Selasa,” lanjutnya.
Saat ini, polisi telah menetapkan Mashuri sebagai pelaku penganiayaan terhadap istrinya hingga meninggal dunia. Dia kini ditahan di ruang tahanan Polres Pati.
Kabar duka ini pun tersebar luas di dunia maya dan menjadi perbincangan salah satunya akun TikTok @infobimantara. Banyak netizen yang menyayangkan keadaan ibu dan ketiga anaknya itu.
“Ya Tuhan, aku tidak bisa membayangkan anak-anak yang masih balita menangis meminta makan dan minum dari almarhum ibunya,” kata netizen.
“Kasihan kamu anakku. Aku melihat jemuran untuk bayinya, hatiku sedih, betapa lelahnya seorang ibu. Tapi seorang ibu semakin kuat untuk anaknya,” kata salah satu warganet.
“Dan nasib anak-anak itu? Ya Tuhan, lindungi mereka ya Tuhan,” kata yang lain.
“Begitu banyak menangis, saya tidak bisa membayangkan bagaimana anak-anak mereka meminta makanan dan minuman … sementara tetangga tidak dapat mendengar tangisan anak-anak mereka,” tambah netizen.