
Golkar dan PAN bisa menjadi koalisi baru yang kuat, berpotensi menjadi capres potensial
Suara.com – Panji Suminar, pengamat politik dan cendekiawan Universitas Bengkulu, mengatakan pembentukan poros keempat antara Golkar dan PAN bisa menjadi kendala bagi Anies Baswedan di Pilpres 2024.
“Kalau PAN dan Golkar jadi poros keempat, bisa menggerogoti posisi Anies Baswedan di pilpres. Dan saya kira oligarki politik juga mendukung poros keempat itu,” katanya.
Ketika Golkar dan PAN secara independen melantik presiden dan wakil presiden, katanya, para kader dan pendukung yang cenderung mendukung Anies Baswedan akan kembali “pulang” ke partainya masing-masing.
Solidaritas kedua partai akan meningkat, yang juga berdampak positif bagi Golkar dan PAN untuk melewati ambang batas parlemen dalam pemilihan parlemen 2024.
Baca Juga: Cek Fakta: Iri Bertambah Karena Kepindahan Erick Thohir, Pelatih Malaysia Kim Pan Gon Sampai Komentar Seperti Ini?
“Soliditas partai semakin meningkat, basis dan elit kembali searah. Ini akan membuat kinerja partai lebih optimal, tidak hanya di pemilihan presiden tapi juga di pemilihan legislatif,” ujarnya. , dikutip Antara, Rabu (5/7/2023).
Panji mengatakan kedua partai juga tidak perlu khawatir jika gagal memenangkan pilpres karena masih bisa “memenangkan” Pilpres 2024.
“Mereka sebenarnya dipersiapkan untuk tidak memenangkan pilpres, mengingat kelayakan presiden partai saat dijodohkan. Namun, mereka sebenarnya termasuk pemenang, karena mereka aman di ambang parlemen, dan di pilpres, mereka akan tetap mendukung. calon yang paling potensial untuk terpilih pada putaran kedua pemilihan presiden berikutnya,” kata Panji.
Panji Suminar melihat Golkar dan PAN sebagai partai besar dengan ego besar, sehingga mencalonkan ketua partai sendiri sebagai capres dan cawapres akan lebih menguntungkan dan mencegah perpecahan partai karena perbedaan dukungan terhadap capres.
Baca Juga: Pakar Sebut Poros Keempat Golkar-PAN Bisa Jadi Batu Sandungan Anies Baswedan