
Ari Wibowo memprotes polisi membawa senjata laras panjang saat mengawal siswa yang diduga membakar sekolahnya sendiri
Selebtek.voice.com – Ari Wibowo memprotes sikap polisi yang kelewat batas saat mengawal seorang siswa berinisial R (14) sebagai tersangka pelaku pembakaran di sekolahnya sendiri.
Dalam foto yang dibagikan seleb Wanda Ponika, pemilik akun Instagram @wandaponika, terlihat seorang polisi membawa senjata laras panjang dan berdiri di samping tersangka.
Hal itu memicu protes dari Ari Wibowo karena polisi menyamakan tersangka R dengan teroris.
“Apa maksudnya anak-anak harus dikawal senjata laras panjang seperti teroris kelas berat? Mereka masih anak-anak,” tulis Ari Wibowo di kolom komentar.
Baca Juga: Link Video Syakirah TikTok Berdurasi 16 Menit Mesum Masih Dicari Netizen
Seorang siswa kelas VII SMP Negeri 2 Pringsurat, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah nekat membakar sekolahnya pada Selasa (27/6/2023) dini hari.
R membakar sekolah tersebut dengan menyalakan api 3 botol BBM yang ia bawa sendiri.
Ari Wibowo mengomentari foto polisi yang mengawal tersangka pembakaran dari sekolah sambil membawa tong panjang. (sumber: Instagram @wandaponika)
Wanda Ponika yang dikenal sebagai desainer perhiasan mengungkapkan pelaku pembakaran sekolah itu di-bully teman-temannya. Mulai diejek sampai dipukuli.
“Saat melapor ke guru, guru tidak mendisiplinkan pelaku bully. Jadi bullying terus berlanjut,” tulis Wanda Ponika.
Menurutnya, peristiwa ini membuka mata kita bahwa perundungan berkepanjangan meninggalkan luka yang dalam dan bisa meledak kapan saja. Hal ini menyadarkan kita bahwa masih banyak guru yang membiarkan bullying.
Baca juga: Profil APA, Mantan Pacar Mario Dandy yang Cemburu dengan Agnès Gracia, Ternyata Seleb TikTok
“Guru hanya ingin tahu tentang nilai akademik. Mereka tidak ingin tahu apa yang terjadi antar siswa. Padahal nilai akademik hanya salah satu faktor. Sangat penting untuk belajar penyetaraan di sekolah. Bagaimana menghadapi dan berinteraksi dengan orang lain. ” Dia melanjutkan.
“Apakah pelakunya harus dikawal gawai dengan senjata? Apakah karena dia bukan anak orang penting dan tidak ada penopang,” tulisnya lagi.
Dalam kasus ini, kata Wanda Ponika, pelaku juga menjadi korban. “Di mana KPAI dan kakak-kakak yang seperti teman anak-anak?” tanyanya.